Bondowoso Bangkitkan Produktivitas Tebu Lewat Program Bongkar Ratoon APBN 2025
Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendukung swasembada gula, Pemerintah Kabupaten Bondowoso kembali menegaskan komitmennya melalui pelaksanaan Tanam Perdana Program Bongkar Ratoon Tanaman Tebu APBN Tahun Anggaran 2025.
Kegiatan yang digelar pada Kamis (30/10/2025) ini menjadi momentum penting bagi sektor pertanian Bondowoso untuk kembali menggairahkan produktivitas tebu rakyat. Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Syafi’i, S.E., Kepala Dinas Pertanian Bondowoso, Mulyadi, S.P., M.M., para pejabat OPD, penyuluh pertanian, dan petani tebu dari berbagai kecamatan.
🌱 Langkah Strategis untuk Regenerasi Lahan Tebu
Dalam sambutannya, Wakil Bupati As’ad Yahya Syafi’i, S.E. menegaskan bahwa bongkar ratoon bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi merupakan langkah transformasi menuju pola tanam yang lebih produktif dan berkelanjutan.
“Kita tidak bisa bertahan dengan pola lama. Bongkar ratoon ini adalah bentuk keberanian kita bertransformasi. Kita ingin tebu yang lebih kuat, lahan yang lebih produktif, dan petani yang lebih sejahtera,” ujarnya.
Program bongkar ratoon ini memfasilitasi 31 petani tebu dengan total luasan lahan 54,797 hektar, serta dukungan 60.000 mata tunas benih tebu per hektar dan 40 Hari Orang Kerja (HOK) tenaga kerja. Bantuan tersebut tidak hanya berorientasi pada peningkatan hasil, tetapi juga pada efisiensi tenaga dan pembaharuan sistem budidaya.
🚜 Dukungan Menyeluruh untuk Petani
Kepala Dinas Pertanian Bondowoso, Mulyadi, S.P., M.M., menjelaskan bahwa program bongkar ratoon merupakan bagian dari strategi besar revitalisasi tebu nasional. Melalui program ini, petani didorong untuk memperbaiki manajemen budidaya, mengganti tanaman tua yang sudah menurun produktivitasnya, serta mengadopsi teknologi dan praktik pertanian modern.
“Bongkar ratoon ini bukan sekadar mengganti tanaman, tetapi membangun kembali kekuatan lahan demi panen yang lebih unggul. Ini investasi produktivitas jangka panjang untuk petani kita,” terang Mulyadi.
Selain bantuan benih dan tenaga kerja, pemerintah daerah juga menyiapkan dukungan berkelanjutan berupa bantuan alsintan, pelatihan teknis, serta penguatan kemitraan dengan pabrik gula agar hasil tebu petani dapat terserap optimal dan memberikan nilai tambah ekonomi.
🌾 Menuju Pertanian Tebu yang Mandiri dan Modern
Wabup As’ad menutup kegiatan tersebut dengan semangat optimisme. Ia menekankan bahwa Bondowoso tidak hanya berperan sebagai penghasil tebu, tetapi juga sebagai penggerak utama dalam mewujudkan swasembada gula nasional.
“Inilah momentum kebangkitan tebu Bondowoso. Mari kita buktikan bahwa petani Bondowoso bukan hanya bertahan, tapi memimpin. Kita songsong pertanian tebu yang maju, mandiri, dan modern,” tegasnya.
Dengan semangat gotong royong, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor, Bondowoso siap menjadi daerah percontohan dalam membangun sistem pertanian tebu yang tangguh, produktif, dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional.
MASUKAN DAN SARAN
Ada saran untuk kami? Scan saja!!
Kami berharap melalui layanan ini, masyarakat dapat memanfaatkannya dengan baik dan kami berupaya untuk terus meningkatkan pelayanan yang ada di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bondowoso