Pada hari Minggu, 8 Oktober 2023, Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang bertujuan untuk mewujudkan stabilitas pasokan dan harga pangan, serta mengendalikan inflasi di daerah. Kegiatan ini dilakukan secara bersamaan dengan Kegiatan Jaka Sopan (Jalan Kaki Bondowoso Dadapan) dan berlangsung di Pondok Pesantren Al-Ishlah Dadapan Grujugan. Mari kita simak lebih lanjut bagaimana GPM ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Kerjasama Lintas Sektor dalam GPM
Gerakan Pangan Murah (GPM) ini adalah hasil kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk Badan Urusan Logistik (Bulog), Id Food, Perpadi (Persatuan Penggilingan Padi), Asprindo (Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia), Dinas Peternakan dan Perikanan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta Kelompok Wanita Tani (KWT), Agro Farm Bondowoso yang dibina oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
dalam kegiatan tersebut Turut hadir dari Badan Pangan Nasional (BAPANAS) Republik Indonesia adalah Direktur Kerawanan Pangan, B
apak Rahmad Firdaus, Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, serta Deputi Konsumsi Keamanan Pangan. Semua pihak ini bergandengan tangan untuk mengatasi permasalahan pasokan dan harga pangan yang berdampak pada inflasi di daerah.
Manfaat GPM untuk Masyarakat
Gerakan Pangan Murah (GPM) memiliki tujuan utama, yaitu membantu masyarakat mendapatkan harga pangan yang lebih terjangkau. Dengan bekerjasama erat antara pemerintah, produsen, dan peritel, GPM dapat menciptakan efisiensi dalam rantai pasok pangan.
Melalui GPM, diharapkan masyarakat dapat merasakan dampak positif berupa:
- Harga Pangan Lebih Terjangkau: Dengan adanya kerjasama dari berbagai sektor, harga pangan menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat. Ini akan membantu keluarga-keluarga di daerah mendapatkan akses ke makanan yang lebih baik tanpa harus mengeluarkan biaya yang tinggi.
- Stabilisasi Pasokan: GPM juga bertujuan untuk menciptakan stabilitas dalam pasokan pangan. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadinya kelangkaan pangan yang dapat menyebabkan lonjakan harga.
- Pengendalian Inflasi: Upaya mengendalikan inflasi di daerah adalah salah satu fokus utama GPM. Dengan harga pangan yang lebih stabil, inflasi dapat dikendalikan sehingga perekonomian daerah menjadi lebih sehat.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bondowoso Hendri Widotono, S.Pt, MP. memberikan komentarnya terkait pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) di daerah ini. Beliau menyatakan bangga, “Pelaksanaan GPM ini adalah langkah konkret dalam mendukung masyarakat Bondowoso untuk menghadapi tantangan pasokan dan harga pangan yang fluktuatif.”
Beliau juga menambahkan, “Kami berterima kasih atas kolaborasi erat antara pemerintah, produsen, dan peritel dalam GPM ini. Hal ini membuktikan bahwa bersama-sama kita dapat menciptakan perubahan positif dalam akses masyarakat terhadap pangan yang terjangkau dan ketersediaan pangan yang stabil di wilayah kami.”
Dengan komitmen dari Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Bondowoso, GPM menjadi semakin kuat dalam memberikan manfaat bagi masyarakat Bondowoso dan merupakan contoh bagus bagi daerah lain dalam mengatasi permasalahan serupa.
Dukungan dari Bapanas
Badan Pangan Nasional (Bapanas) berperan penting dalam mengkoordinasikan kegiatan GPM ini. Dengan melibatkan berbagai pihak dan memanfaatkan keahlian mereka dalam mengelola pangan, Bapanas berkomitmen untuk mendukung masyarakat dalam menghadapi tantangan pasokan dan harga pangan.
GPM adalah contoh nyata bagaimana kerjasama lintas sektor dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Dengan upaya bersama, kita dapat mewujudkan pasokan pangan yang stabil, harga yang terjangkau, dan pengendalian inflasi yang baik. (tim DPKP Bondowoso)
